Minggu, 13 Mei 2012


“ Pelayanan Sejati, Proyek Rugi? “
Eksposisi Matius 27 : 57 - 61


27:57 Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. 
27:58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. 
27:59 Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya   yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. 
27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.


Adalah kehormatan besar jika kita dipanggil Allah untuk melayani Dia dengan serius,  tulus dengan kerendahan hati bekerja dalam rencanaNya. Namun nampaknya nyaris sangat sulit mendapatkan sosok yg bertenaga besar, sungguh bergiat tanpa pamrih memiliki keberanian berjuang bagi Kristus.  Fenomena pelayanan masa kini nyaris telah berubah wajah menjadi jabatan publik  bergengsi, profesi yg menjanjikan kemapanan, cara mudah untuk mendapatkan fasilitas dan kemakmuran bahkan tidak kalah dengan peforma selebritis.
Pelayanan sangat rentan berubah arah dari ekspresi hati yang seharusnya MEMBERI HIDUP kepada Tuhan bergeser menjadi metode jitu dari tumpukan ambisi untuk MENDAPATKAN SEBANYAK MUNGKIN dari pekerjaan Tuhan.!!!!

Sebelum kita katakan : "I am on the track (saya berada pada jalan yg benar) mari kita bersama belajar pada Yusuf Arimatea yg meneladankan model pelayanan yg sejati

Latar belakang:
Hari Sabat kurang tiga jam lagi dari peristiwa kematian Tuhan Yesus  yg terjadi pada jam 3 sore, hari Jumat, sehingga hanya tersisa rentang waktu 3 jam saja Sabat orang Yahudi akan tiba, persoalannya:  siapakah yang berani tampil untuk menurunkan Yesus dari atas kayu salib selanjutnya menguburkanNya?
Bukan persoalan sederhana untuk mengambil bagaian dalam pelayanan sunyi, pelayanan rugi, dan pelayanan beresiko tinggi !!!!!
Sebagai catatan : 


Pelajaran berharga dari Yusuf Arimatea :

I. Melayani Tuhan adalah Kesempatan Memberikan puncak Penghormatan puncak pada Pribadi Kristus. (ayat. 57-58)
.... Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. 27:58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus

Ditengah susana kelabu, dimana hampir semua pengikut Kristus lari bersembunyi dalam kegamangan dan ketakutan.Tidak ada lagi Petrus yg garang, tidak tampak lagi Yohanes yg merasa sangat dekat dengan Tuhan Yesus, tidak tampak lagi Yakobus, Andreas, Matius dkk. Medan pelayanan sunyi sepi bagai kehabisan orang-orang kepercayaan. Tetapi Allah tidak pernah kehabisan cara dan kekurangan orang untuk melaksanakan pekerjaanNya. 
Dalam peristiwa kematian Tuhan Yesus, muncullah seorang sosok tersembunyi yg memberikan ekstra energi dalam pelayanan. Dialah Yusuf Arimatea

Pelayanan apakah yg dikerjakan Yusuf Arimatea?

Dialah orang pertama dan satu--satunya yg berani menurunkan dan menguburkan Yesus.
Pelayanan yg dikerjakan bukanlah persoalan ecek-ecek karena peristiwa kematian Tuhan Yesus terjadi tepat pada hari Jumat jam 3 sore, hal ini menuntut pemakaian sisa rentang waktu 3 jam lagi sebelum hari Sabat orang Yahudi . Pastinya membutuhkan kekuatan yg besar untuk lobi politik, mempersiapkan akomodasi, penyediaan  tempat pemakaman dll. : itu semua menguras energi, harus  cerdas memainkan strategi, perlu investasi, kecepatan kerja, efektif untuk mengambil bagian pelayanan ini.

Mengapa harus Yusuf Arimatea yg menguburkan Yesus?

a. Hukuman salib Tuhan Yesus bukanlah didasarkan atas tuduhan krimininal murni melainkan dituduh sebagai pelaku pemberontakan. Jadi mereka yang berani maju dapat dianggap sebagai kelompok seorang pemberontak yg pantas diganjar hukuman.
b. Pontius Pilatus adalah pemangku kekuasaan yg dipercaya Romawi, sehingga seluruh prosedural hukum dan administrasi harus melewati tangan Pontius Pilatus. Hanya dengan ijin Pilatus saja mayat Tuhan Yesus boleh diturunkan. Andaikata para murid berhasrat menurunkan mayat Tuhan Yesus, mereka juga harus mengikuti prosedur tersebut, namun mereka tidak punya akses dan bargaining posisi untuk menemui Pontius Pilatus. Hanya orang-orang beragama tingkat atas yang memiliki kekuatan akses tersebut, seperti: Imam Besar, Sanhedrin (Mahkamah Agama)
c. Pilatus sendiri tidak menyangka kalau Yesus akan mati berljalan sedemikian cepat dari perkiraan, umumnya pesakitan hukuman salib, akan mati secara perlahan dalam waktu 3 sampai 5 hari. Tuhan Yesus mati hanya dalam waktu 6 jam. Penjahat yang disalibkan di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus dipotong kakinya supaya dapat mati sebelum Sabat. 
ketidak siapan Pilatus memungkinkan pemberian ijin kepada Yusuf dari Arimatea untuk mengurus penguburan Tuhan Yesus.  

Terlepas dari berbagai pertimbangan sosial, ritual keagamaan, bahaya, untung rugi, dan entah apalagi….Satu hal yang mendominasi pikiran Yusuf Arimatea adalah mencari segala upaya untuk memberikan penghormatan puncak kepada Tuhan Yesus. Yusuf Arimatea dipanggil untuk melayani Kematian Kristus. Ini bukan variasi pelayanan, ini bukan alternatif pelayanan. Kematian Kristus seharusnya merupakan pusat , tujuan dan alasan pelayanan.

Ketidaknyamanan dalam zona pelayanan karena sering dinodai oleh model pelayanan atraktif yang MENGAGUNG-AGUNGKAN MUJIZAT, BERKAT JASMANI dan KEMAKMURAN. Ini adalah produk masyarakat yg materialistis dimana keberhasilan pelayanan juga ikut diukur dari seberapa hebat penampilan, gaya hidup, akses, kekayaan dan ketenaran hamba Tuhan dimata masyarakat. Betapa liar konsep pelayan yg dikembangkan karena haya berpusat pada FIGUR MANUSIA dan KEBUTUHAN PHISIK MANUSIA, sangatlah jauh dari esensi pelayanan itu sendiri. Sampai kapanpun pelayanan itu basisnya TUHAN dan fokusnya TUHAN. 
Dapatkah kita mengubah konsep pelayanan yg berorientasi KEMATIAN KRISTUS yg memindahkan kita pada kerajaan Allah, dibelokkan pada konsep KEMAKMURAN JASMANI yg membesarkan kita pada kerajaan dunia. oooooh tidaaaaaaaaaak.!!!!

II .Melayani Tuhan adalah Kerelaan Memberikan semuanya pada Pribadi Kristus.
(ayat.59 - 60 )

Seluruh tindakan Yusuf dicatat Alkitab sebagai kata kerja aktif: ......datanglah seorang kaya, orang Arimatea, ...Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. .. Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
... lalu membaringkannya di dalam kuburnya   yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. 


Sesungguhnya APA yg diharapkan Yusuf Arimatea dari seluruh perbuatannya?
Yusuf Arimatea tidak berkerja untuk APA YG AKAN DIDAPAT tetapi dia mendedikasikan seluruh hidupnya pada DIA YG TELAH MENGUBAHKAN HIDUP PADA KEKEKALAN. 
Nyata dalam seluruh tindakannya bahwa Yusuf Arimatea adalah pribadi yg memiliki keberanian besar dengan pengorbanan yg tidak tanggung-tanggung , memberikan hidupnya untuk melayani Tuhan Yesus ditengah kesunyian, tidak ada kepemimpinan Kristus yg tangguh, tidak ada demontrasi mujizat, tidak ditemani sejumlah besar orang , tidak ada harapan untuk memperoleh keuntungan balik modal atau pujian diri. Dalam perspektif bisnis pelayanan ini dapat dikatakan sebagai PROYEK RUGI. 

Namun apresiasi yg mulia ,penghargaan yg setinggi-tingginya kepada Tuhan Yesus diperjuangkan tak mengenal lelah tanpa memandang keadaan , orang bahkan tidak menghiraukan nyawanya sendiri. Itulah hakekat pelayanan sejati: memberikan semuanya, dan yg paling baik bagi Tuhan.

Pelayanan sejati menjadikan Kehormatan bagi Allah sebagai alasan satu-satunya, 
Pelayanan sejati adalah irama ketulusan nurani yg tidak akan tertahankan untuk mengekspresikan pujian, hormat dan kemuliaan hanya kepada Kristus. Tidak seharusnya ada aspek kepentingan diri yg boleh bercampur secara liar semua mengatas namakan pelayanan pekerjaan Tuhan.

Untuk mengkontraskan betapa pentingnya pelayanan yg memusatkan perhatian pada kematian Kristus dijelaskan juga dari sangat minimnya informasi tentang latarbelakang Yusuf dari Arimatea. Nama Yusuf Arimatea belum pernah disebutkan sebelumnya dalam Alkitab. Injil Yohanes hanya mencatat bahwa dia adalah murid yang tersembunyi dari Tuhan Yesus. Sampai hari ini tidaklah ditemukan letak Arimatea. Hal ini menunjukkan bahwa Arimatea bukanlah tempat yang terkenal, bahkan mungkin sangatlah kecil. 

Nama Yusuf memang tidaklah tenar, tempat asal tidaklah dikenal bahkan ia dicatat sebagai murid Yesus yg mengikut secara diam-diam. Alkitab menjelaskan bahwa pelayanan Yusuf Arimatea sungguh sangat penting sehingga diberi ruang pada keempat Injil namun  jauh lebih penting adalah PRIBaDI yg dilayani Yusuf. Dia adalah YESUS .
Siapa diri kita boleh saja tidak dikenal atau berasal dari kampun yg tidak terkenal. namun siapakah diri kita akan tampak dari ekspresi pelayanan  yg membuat nama TUHAN SEMAKIN BERTAMBAH TAMBAH dan aku semakin berkurang.
Melayani Tuhan adalah memberikan semua yg terbaik bagi kemuliaan TUHAN

II .Melayani Tuhan adalah Kesetiaan bekerja bagi TUHAN sampai  mati (ayat. 60 )
 ...lalu membaringkannya di dalam kuburnya   yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. 


Yusuf dari Arimatea tersimpan oleh Tuhan sampai pada satu waktu di mana dia harus muncul. Dia harus muncul pada waktu harus menghadap Pilatus. Momen ini merupakan momen luar biasa karena tidak ada orang lain yang bisa masuk menghadap Pilatus untuk menyelesaikan penguburan Tuhan Yesus. Allah mempersiapkan Yusuf selama bertahun-tahun untuk momen ini.
Sampai hari ini tidaklah ditemukan letak Arimatea. Hal ini menunjukkan bahwa Arimatea bukanlah tempat yang terkenal, bahkan mungkin sangatlah kecil. Alkitab hendak menunjukkan bagaimana Allah membawa Yusuf dari tempat terpencil menuju ke Yerusalem, lalu membangun karir di Yerusalem sampai menjadi anggota Sanhedrin. Untuk menjadi anggota Sanhedrin bukanlah urusan sederhana. Dia haruslah orang Farisi yang terseleksi. Yusuf bukan hanya mencapai puncak dalam karir agama dan politik, melainkan juga dalam hal ekonomi, sehingga dia bisa membuat kuburan batu di tengah kota Yerusalem, yang harga tanahnya sangatlah tinggi. 

Kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki oleh Yusuf membuat Pilatus maupun anggota Sanhedrin lainnya tidak berani melawan. Inilah salah satu cara Tuhan. Yusuf yang semula adalah murid Tuhan yang tersembunyi, harus berani menyatakan diri pada saat Tuhan mau memakai dia. Hal ini sangatlah beresiko bagi dia karena dia akan dianggap sebagai pengkhianat dalam Sanhedrin. Orang Yahudi tidak akan membiarkan hidup orang yang mengganggu keberadaannya, dan salah satu orang yang sudah dimatikan adalah Tuhan Yesus. 
Inilah iman Yusuf, dia rela meresikokan nyawanya sekalipun demi untuk Tuhan Yesus. Karir yang sudah dirintis puluhan tahun, kekayaan yang sudah diperolehnya harus rela dilepaskannya, bahkan nyawanya sekalipun.
Sebagai hamba Tuhan sejati, seharusnya kita berani menanggung resiko dalam menjalankan misi Tuhan. berdiri dalam kebenaran, tidak bersedia mengorbankan kebenaran dan mengikuti yang salah, justru kita harus dapat membawa yang salah kepada yang benar.
Yusuf dari Arimatea telah mengambil langkah yang sangat dahsyat di dalam iman.
Dia muncul bukan pada saat Yesus lagi naik daun melainkan ketika Yesus sudah mati. Secara logika manusia, apa yang didapatkan oleh Yusuf dengan membela mayat, bukankah hanya kerugian semata?


Tidak ada hamba Tuhan yg bersedia dikategorikan sebagai hamba uang, hamba dunia, gembala upahan atau pendeta mata duitan. Hamba Tuhan adalah cerminan pribadi yg ramah, ringan tangan, setia , kuat berdoa dan puasa, jujur, sederhana , berwibawa dsb. Hamba Tuhan adalah teladan, figur pemimpin, cerdas, suci, dan setia. 
Harapan besar umat mengharapkan sosok hamba Tuhan sejati tetap relevan.
Bahaya yg tersamar jika konsep pelayanan yg diyakini baku dan benar tidak pernah dievaluasi ternyata diadopsi dari tata aturan gereja , doktrin atau bahkan pengalaman para founding father organisasi gereja. Sebagai pekerja Kristus kita perlu terus bersemangat meningkatkan kinerja bukan terbatas pada pencapaian berhasil dan memuaskan secara phisik. Konstruksi batiniah yg tidak kelihatan, yg bersentuhan dengan motivasi, tujuan, kejujuran, semangat, focus, justru merupakan indikator kemurnian yg dapat menjelaskan siapakah DIRI KITA yg sesungguhnya. : Hamba Kerajaan Allah atau hamba kerajaan dunia.


Percayalah bahwa Pelayanan Sejati Bukanlah Proyek RUGI 
tetaplah semangat. GBU


by Haris Subagiyo

Senin, 07 Mei 2012


SEKALI TIDAK TETAP TIDAK

Sangat sulit bagi sebagian besar orang bersedia menerima kata TIDAK, karena faktanya tidak jarang kita membangun nilai diri diatas dasar penerimaan orang lain terhadap diri sendiri. Jika ini benar sebagai konsekuensinya saat kita menghadapi kata TIDAK serta merta kita konotasikan sebagai sikap "penolakan" yg mengoyak perasaan, merendahkan harga diri atau bahkan menggagalkan suatu harapan.


Belajar menerima realita kehidupan secara obyektif tidaklah sejalan dengan bertambahnya usia atau kemapanan intelektual. Lebih dari itu dibutuhkan kecerdasan spiritual yg rela dipimpin Tuhan mengikuti firmanNya.
Alkitab mencatat hadirnya orang-orang beriman , sungguh taat, setia tanpa batas bahkan yg totalitas hidupnya hanya untuk Tuhan namun masih melihat penolakan langsung dari TUHAN.  Tuhan berkata “tidak.” kepada mereka.
Allah secara  terus terang katakan TIDAK  dengan berbagai alasan:
1.  Allah berkata TIDAK kepada Abraham 
Tuhan bilang yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Dengan kata lain Tuhan mengatakan anak ini (Ismael) bukan menjadi anak yang Aku janjikan dan engkau harus usir dia keluar.
2. Allah berkata TIDAK kepada Musa yang meminta untuk bisa masuk ke tanah Kanaan, Tuhan bilang “tidak.”
3. Allah berkata TIDAK kepada Daud dengan kerinduan datang kepada nabi Nathan dan menyatakan keinginannya untuk membangun Bait Allah, namun Tuhan bilang “tidak.”
4. Allah berkata TIDAK kepada Paulus tiga kali meminta dengan sungguh kepada Tuhan supaya Dia mengangkat duri dari tubuhnya, 
Orang-orang beriman yang kepada mereka Allah berkata “tidak.”


Secara khusus mengapa Allah berkata "TIDAK" kepada Abraham


Latar belakang
Ismael bersikap tidak menyenangkan terhadap Ishak


Kejadian .21:8-13  
Mencatat peristiwa dimana Ishak sudah lahir dan mulai besar dan pada satu peristiwa Ismael, anak yang dilahirkan oleh Hagar “sedang main dengan Ishak…” atau dalam terjemahan lain Ismael menertawakan dan mengejek Ishak. Sikap dan tindakan Ismael itu membuat Sara tidak senang sehingga ia menyuruh Abraham untuk mengusir Ismael beserta Hagar (ibunya). Perkara ini membuat hati Abraham hancur hati karena dia diperhadapkan kepada pilihan yang tidak gampang. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham untuk melakukan apa yang diminta Sara. Maka dengan berat hati Abraham harus “mengusir” Ismael dan ibunya keluar dari rumahnya.
Ismael adalah buah keputusan yg gegabah sehingga menabrak ketaatan pada Allah.


Kejadian 15:1-6 
Menjelaskan bahwa janji Tuhan pertama kali datang kepada Abraham bahwa dia pasti akan mendapatkan keturunan. Persoalannya janji itu  tampak ABSTRAK: tidak menjelaskan bagaimana metodenya atau kapan kira-kira waktunya. Sehingga mereka  mencari cara sendiri untuk menggenapi janji Tuhan.


Allah menolak permohonan Abraham untuk mengesahkan Ismael masuk sebagai bagaian anak perjanjian karena BERLAWANAN dengan konsep ALLAH sendiri. 


Tuhan tidak dapat tidak, harus berjalan diatas firmanNya sendiri namun Abraham dan Sara telah mengambil caranya sendiri sepertinya membantu Tuhan mempercepat janjiNya. Allah menggunakan instrumen ketaatan pda firmanNya untuk mewujudkan janjiNya bukan keputusan yg logis, keberanian bertindak atau norma manusiawi sebagai dasarnya.


Abraham dan Sara telah mempraktekkan konsep yg berterus terang melawan rancangan Allah:
a. Ketaatan vs Keputusan yg paling logis


Kej.16 Sara mengajak Abraham melihat secara logis, bahwa secara phisik sudah tidak mungkin punya anak, sudah berhenti menstruasi. Solusinya adalah menggunakan norma budaya yg membolehkan tuan untuk mendapatkan anak dari budaknya supaya bisa melahirkan seorang anak bagi Abraham.  Jadi ada pembenaran di dalam pemikiran Sara untuk mengambil Hagar buat Abraham. 


b. Keberkenanan vs kepantasan diri
Ada  dorongan untuk menampilkan diri yg berharga di dalam diri Sara yg sanggup menandingi rivalitas dengan Hagar . Sepantasnya wanita memiliki kesanggupan melahirkan anak guna mewariskan garis keturunan yg membanggakan keluarga. Kebaikan menjadi dasar pertimbangan.  kita berpikir bahwa kesempatan itu bisa hilang sedemikian cepat dari kita maka kita harus segera ambil, padahal tidak selamanya kesempatan yang datang itu harus kita ambil di dalam hidup ini tetapi bagaimana kita mencoba mengambil kesempatan dengan bijaksana.
c. Menantikan Tuhan vs berbuat sesuatu dalam hidup
Mungkin Sara berpikir kita tidak boleh hanya menunggu dan percaya kepada janji Tuhan. Kita harus segera melakukan sesuatu untuk mewujudkan. 
Mengapa Tuhan berkata “tidak” kepada Abraham? sekali tidak tetap tidak dapat diubah. Karena Tuhan konsisten dengan firmanNya sendiri, 
Dia tidak dapat kita paksa mengikuti selera kita
Dia tidak mungkin memberkati pelanggaran hidup kita, 
Dia tidak akan membenarkan kesalahan kita. 
Walaupun dengan anugerahNya yg tidak terbatas Dia bersedia mengampuni segala pelanggaran kita. 
Jika Allah berkata TIDAK itu adalah indikator ada perkara yg harus kita sejajarkan dengan kehendak dan rencanaNya. amin GBU 


by Haris Subagiyo

Jumat, 04 Mei 2012


Mengapa aku tidak boleh menyentuhNya ?

Study tentang Kebangkitan  Kristus yg merobohkan kebodohan manusia dan membangunnya dalam tatanan iman yg baru.



Kebangkitan Kristus bukan sekedar cara Allah menjawab berbagai kebingungan kita yang gagap menilai berbagai perkara yg sudah dikerjakan Allah di dunia ini. Lebih dari sekedar menjawab kebutuhan pribadi dan memuaskan harapan manusia. Kebangkitan Kristus dinyatakan untuk menyelesaikan program besar Allah "membawa hati manusia masuk dalam hatiNya Allah". Menempatkan kembali manusia yg terhempas dalam dunia kembali dalam jantung hati Allah. 


Bagaimana mungkin Allah dapat mengerjakannya melalui hidup kita?


Kuasa kebangkitan Kristus bekerja mengubahkan kita:


Yohanes 20:17


Ketika Maria Magdalena berupaya memegang dan memeluk Tuhan Yesus, dengan segera Kristus berkata: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu"  

Perkataan Tuhan Yesus tersebut menimbulkan kebingungan bagi banyak orang. 
a. Kontradiktif dengan kesempatan yg diberikan kepada Tomas yang tidak percaya, Tuhan Yesus justru berkata: 
"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah" (Yoh. 20:27). 
Tuhan Yesus justru menyuruh Tomas untuk memegang bekas luka-luka di tubuhNya.  

b. Kontradiktif dengan perintah yg diberikan kepada para murid untuk menyentuh tubuhNya agar mereka percaya, dengan berkata: 
“Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku" (Luk. 24:39). 

Tuhan Yesus menyuruh para muridNya meraba tubuhNya untuk meyakinkan bahwa tubuh kebangkitanNya tidaklah identik dengan hantu. Karena yang dimaksud dengan hantu adalah roh yang tidak memiliki daging dan tulang. 

Perkaranya apa  sekarang ini Tuhan Yesus melarang Maria Magdalena untuk menyentuh tubuhNya? Apakah tubuh kemuliaan adalah tubuh yg memang tidak boleh disentuh, tubuh yg suci atau tubuh yg tidak nyata? sama sekali bukan itu persoalannya.!


I. Kebangkitan Kristus Menghancurkan Sikap Egoistis

Study Kata: Tinjauan gramatikal (tata bahasa)
dalam teks Yunani dalam Yoh. 20:17 
"Janganlah engkau memegang Aku” menggunakan bentuk  “present imperative”. 
artinya makna “"Janganlah engkau memegang Aku” 
harus dipahami sebagai suatu perintah agar Maria Magdalena tidak berupaya untuk terus menerus memegang (mengikat) dan memeluk diriNya. 
Maria Magdalena memberikan pendekatan emosional berlebihan saat berjumpa Yesus yg sudah dibangkitkan , sebenarnya reaksi emosional juga dibutuhkan. Namun pendekatan spiritual (iman) harus diberi tempat yg lebih luas untuk menemukan gagasan yg disampaikan Yesus.
Respon emosional akan mengekspresikan perasaan luka yg pernah kehilangan, ini dapat mendorong seseorang untuk terus memegang atau memeluk orang yang dikasihinya agar tidak pernah terlepas lagi. ini adalah bentuk kekuatiran alami manusia yg sulit dibendung!
Dengan demikian perkataan Tuhan Yesus yang menyatakan agar Maria Magdalena tidak terus memegang diriNya adalah suatu teguran:


Supaya tidak menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri dan merasa sangat memiliki. (tidak boleh terlepas darinya lagi) tanpa melihat peran besar Kristus untuk orang lain.



Realitanya kita justru berupaya untuk terus memegang erat-erat agar Tuhan tidak terlepas dari genggaman. Kita tidak menginginkan Tuhan menjadi milik orang  lain. Karena itu akan berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan mempertahankan agar Tuhan tetap dalam genggaman kekuatan sendiri. 

Tanpa disadari, Tuhan telah kita perlakukan seperti obyek yg dapat kita manfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi, untuk itu kita memasang tali pengikat atau sarang yang mengurungnya agar tidak pernah dapat terlepas lagi
Karena itu ,
Tuhan Yesus menegur Maria Magdalena "Janganlah engkau memegang Aku"
Justru yg lebih penting dari urusan memegang Tuhan adalah menjalankan perintah yaitu: 

“tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu" 

Kristus yang bangkit pada satu pihak berkenan menyatakan diriNya kepada Maria Magdalena, secara pribadi tetapi pesan yg tidak kalah penting adalah Kristus yang bangkit mengutus Maria Magdalena untuk menjadi saksi kebangkitanNya. 
Untuk itu kita harus bersedia menanggalkan semua sikap egoisme dan posesif terhadap Kristus. Karena Kristus yang bangkit adalah Kristus yang menjadi Juru-selamat setiap umat manusia. 

Kekristenan bukanlah keberhasilan mendapatkan Yesus secara personal namun kekuatan untuk memperagakan Kristus secara nyata kepada orang lain. 
Esensi kebangkitan Kristus adalah semangat memberi, membagi dan bersaksi secara efektif kepada orang lain. "Spirif of Easter is the spirit of giving" (Semangat Paskah adalah semangat untuk memberi.)


Bukankah kita cenderung selalu mengharapkan "apa saja" yg sedang dan akan Tuhan berikan untuk kepentingan saya. Apa dampak kebangkitan Yesus untuk kemakmuran hidup saya. Apa untungnya kebangkitan Yesus untuk masa depan saya? 
Saya menjadi prioritas yg lebih penting dari Yesus!

Peristiwa Kebangkitan Kristus kali ini, 
Jadikan sebagai momentun untuk meruntuhkan semua tembok egoisme kita. Bukankah setiap sikap egoisme sering disimbolkan dengan tangan yang menggenggam atau terkepal? 
Tetapi dalam peristiwa Paskah, Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya yang terluka dan telapak tanganNya yang terbuka lebar sebagai simbol sikap hidup yang selalu memberi.
II. Kebangkitan Kristus membangun Semangat Baru (Yoh. 20:17)


Study kata: arti Leksikal (kamus)

Arti perkataan Tuhan Yesus kepada Maria Magdalena, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu"  



a. Berarti " Jangan terus menerus memegang atau mengikat"
b. Berarti: “jangan takut”. Karena teks Yunani dari Yoh. 20:17 dapat dibaca dengan 2 arti, yaitu:
 “me aptou” yang berarti: “Jangan memegang Aku”
 “me ptoou” yang berarti: “Jangan takut” (dari kata kerja “ptoein” yang berarti: “gentar, gemetar karena rasa takut”).


Bila kita mengikuti salinan “me ptoou”, maka seharusnya Yoh. 20:17 dapat dibaca:
"Janganlah takut, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu" (Yoh. 20:17). 


Bentuk ucapan Tuhan Yesus tersebut merupakan pola ungkapan lazim dan menjadi ciri  khasNya. 
* Bandingkan dengan perkataan Tuhan Yesus di Mat. 28:10 : "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku" (Mat. 28:10). 


Jadi perkataan Tuhan Yesus di Yohanes 20:17 sejalan dengan Matius 28:10


Bilamana kita menggunakan makna “Janganlah takut” di Yoh. 20:17, maka perkataan Tuhan Yesus kepada Maria Magdalena hendak menegaskan Kebangkitan Kritus adalah " Jaminan Kehadiran Kristus yg berkenan memberikan Kekuatan baru" , " Semangat baru"  Roh yg sangat besar untuk melengkapi murid-muridNya dalam bekerja melayaniNya dibumi.


Jangan Takut, jangan gentar yg dikorelasikan dengan pekerjaan pelayanan adalah bentuk jaminan kepastian kehadiran Tuhan yg dinyatakan secara langsung kepada pribadi demi pribadi yg diutus melayaniNya. Untuk jangan sekali-kali mudah digoyahkan oleh perkara-perkara yg tidak kekal. Persoalan-persolan yg hanya berkaitan dengan promosi jabatan, uang, lingkungan, orang, perhatian sponsor atau bahkan persoalan-persoalan sosial.


Apresiasi saya untuk semua rekan-rekan sepelayanan yg dengan kerelaan dan keberanian menembus batas persoalan ekonomi dan keterbatasan fasilitas akomodasi tetapi terus berjuang melayani Tuhan tanpa kenal lelah dan tak kenal putus asa namun terus membawa SEMANGAT KEBANGKITAN KRISTUS ditengah pelayanan yg tidak mudah.


Denyut nadi Allah harapkan karya kita untuk  membawa hati manusia yg terluka, jiwa yg sakit, pikiran yg merana, mereka yg letih lesu karena tiadanya harapan boleh kita bawa pada Kristus yg menjadi Juru Selamat dunia. 


Jangan padamkan semangatmu untuk terus bekerja secara aktif, kreatif dan efektif diladang Tuhan. karena untuk itulah kuasa Kebangkitan Kristus dinyatakan untuk Anda dan untuk Saya !


Happy Resurrection Day All..........


Have Nice Day
Gusti Yesus Amberkahi kita Sedaya, Amen


by Haris Subagiyo


Benarkah ALLAH adalah nama dewa Arab?

Nama ALLAH  yg sudah kokoh dipercayai oleh iman Kristen, dianggap sudah tidak relevan  karena dianggap di latar belakangi oleh pengabdosian kata yg bersumber dari bahasa Arab, merupakan nama dewa, yaitu: dewa air atau sebagai dewa panas (Alata) atau dewa musim dingin ( Alluza)


Benarkah kita yg menyebut ALLAH sedang menyembah dewa Arab?


Nama Allah dalam bahasa Arab awalnya adalah menunjukkan pada nama El/ Il rumpun semitik yg sama. Tidak dapat disangkal juga bahwa nama Allah juga menunjuk pada nama El/Elohim/Eloah yg sama. Jadi sebenarnya kata Allah dalam bahasa Arab bukanlah terjemahan  dari El, melainkan perkembangan dialek Arab dari kata Semit El/Il. Dapat disebutkan bahwa kedua kata itu adalah analog dan hanya berbeda ejaan dialek karena berkembang pada keturunan Semit yg berbeda, sama hal nya dengan kata Elah/Alaha dalam bahasa Aram-Siria.


Untuk menyudutkan keyakinan pada Allah, kelompok pengagum nama Yahweh mengemukakan beberapa kutipan baik dari buku maupun traktat . Salah satu kutipannya dari Ensiklopedia Islam sbb:
...Nama' Allah' telah dikenal dan dipakai sebelum Alquran diwahyukan.
(SYBAI ,hlm.6 yg dikutip dari Glasse hl. 23)


Pernyataan ini benar namun pengertiannya dipotong dari konteks kalimatnya dan dibelokkan seolah-olah menunjuk hanya kepada masa jahiliah (konsep dalam agama Islam yang berarti "ketidaktahuan akan petunjuk ilahi" atau "kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari Tuhan"), serta dikaitkan dengan nama para dewa pada masa sebelum kedatangan Islam yaitu dewa air, dewa musim panas, dewa musim dingin, dewa bulan dll.


Sebenarnya kutipan yg dimaksud penulisnya lebih luas daripada yg di mengerti dan dikutip, sehingga melahirkan  kesimpulan yg berbeda. 


Berikut adalah kutipan yg lengkap:


Agaknya kata 'Allah' merupakan pengkhususan dari kata al-ilah (ketuhanan)...Kata'Allah' merupakan sebuah nama yang hanya pantas dan tepat untuk Tuhan, yang melalui kata tersebut dapat memanggilnya secara langsung. Ia merupakan kata pembuka menuju Esensi (hakikat) ketuhanan., yang berada dibalik kata tersebut bahkan yang tersembunyi dibalik dunia ini. Nama 'Allah' telah dikenal dan dipakai sebelum al-Quran diwahyukan; misalnya nama:                     Abd al-Allah (hamba Allah), nama ayah nabi Muhammad. Kata ini tidak hanya khusus bagi Islam saja, melainkan ia juga merupakan nama yang oleh ummat Kristen yang berbahasa Arab dari gereja-gereja Timur, digunakan untuk memanggil Tuhan.


Jelaslah bahwa kutipan yg kemudian disejajarkan dengan kutipan-kutipan mengenai dewa  air zaman jahiliah dapat melahirkan kesimupan yang cacat. Padahal kutipan yg lebih lengkap dalam konteksnya lebih terang menjelaskan kata Allah itu sebagai sebutan untuk menunjuk Tuhan (nama diri) maupun ketuhanan (sebutan/gelar) dalam bahsa Arab yang menunjuk Tuhan Semit dan monoteisme Abraham, yaitu menujuk pada pribadi El/Elohim/Eloah yg ternyata juga digunakan oleh orang-orang Kristen Arab jauh sebelum masa jahiliah. Tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa nama itu kemudian merosot digunakan untuk menyebut nama diri maupun sebutan dewa-dewi kafir seperti yg terjadi pada masa jahiliah pra Islam.


Kenyataan ini menunjukkan bahwa nama Allah di gunakan sebagai nama diri dan juga sebutan umum.
Alkitab menjelaskan nama Allah dengan pengertian : El/Eohim/ELoah yg dapat menunjukkan arti nama secara umum/generik ( sebutan/gelar/jabatan), namun juga bisa menunjuk nama diri. Dalam perkembangannya bahasa Arab kata penunjuk 'al' ditekankan untuk menunjukkan pada nama diri. 
Bambang Noorsena yg menempuh pendidikan dalam sastra Arab di Kairo Mesir mengemukakan:


Istilah Allah berasal dari 'Al-Ilah' dalam bentuk Ibraninya, 'ha Elohim' ('ha, adalah definite- article, 'elohim yang itu'). Karena itu 'ha Elohim' (Allah, 'Al-Ilah') itu adalah Yahweh sendiri, sebagaimana tampak dalam 1 Raja-raja 18:39 teks Ibrani: 'Yahweh, u ha ELohim (Arab: 'Ar Rabb, huwa al-Ilah'. Tetapi Elohim juga sering berfungsi semacam nama, misalnya Kejadian 1:1 teks Ibrani: "Beresith bara Elohim et ha-syamaim we et ha-arets" (Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi)
(Bambang Noorsena, Jaan panjang Ke Antiokhia, hlm.4)


Sejarah menujukkan bahwa nama Allah sudah lama dipakai oleh orang Arab jauh sebelum masa Islam maupun jahiliah dimana nama itu merosot penggunaannya oleh sebagaian orang, dikonotasikan untuk menyebut nama dewa seperti dewa air, bulan dll, khususnya oleh orang-orang Arab  di Mekah.
Bila kita mencermati ayah Muhammad yg bernama Abd.Allah, yang berarti hamba Allah" tentu maksudnya bukan hamba para dewa Arab, tetapi  menunjuk pada sesuatu yg lain yg masih dipercayai oleh sebagaian orang Arab yg menunjukkan pada Allah monoteisme Abraham.


Nama Allah Abraham disebut El/Elohim/Eloah dan inilah yg dipanggil oleh Ismael. Mengingat bahwa kepada Abraham belum diberitakan nama Yahweh. Baru kepada Musa nama itu diungkapkan. Nama itu dalam dialek Arab kemudian disebut Allah.


"Akulah TUHAN (Yahweh), Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah (El) yang maha kuasa (Syadday), tetapi dengan nama-Ku TUHAN (YAHWEH), Aku belum menyatakan diri. (Kel.6:1-2, Kej.17:1, 28:3, 35:11, 43:14, 48:3, 49:25)


Nama El merupakan nama Allah yg dipanggil oleh Abraham, karena nama Yahweh baru diperkenalkan kepada Musa, Nama itu juga yg merupakan nama Tuhan yg dipanggil Hagar, ibu Ismael:
Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan" Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: Bukankah disini kulihat Dia yang telah melihat aku?" 
Kejadian 16:13)


Tentu hal ini dapat dimengerti bahwa nama Allah monoteis Abraham ini pulalah yg terus menerus dipercaya oleh keturunan Abraham dan Hagar, yaitu Ismael yg kemudian menjadi salah satu nenek moyang bangsa Arab. Lebih lanjut berkembang dalam dialek Arab sebagai Allah, sekalipun nama itu bisa merosot digunakan oleh orang Arab Mekah untuk ditujukan kepada dewa yg lain pada masa jahiliah.
Dari pengamatan tradisi umat Islam: Idul Adha dan tidak dikenalnya nama Yahweh oleh orang Arab menunjukkan bahwa memang nama Yahweh baru dikenal pada jaman Musa dipadang gurun.


Menganggap nama Allah hanya sebagai nama dewa jahiliah berarti menutup mata terhadap fakta sejarah nama Allah sudah disebutkan jauh sebelum masa jahiliah. 


Kemerosotan pengertian El/Elohim/Eloah juga terjadi dalam sejarah Israel. Dalam banyak  bagaian PL  juga ada fakta bahwa nama El/Elohim/Eloah mengalami kemerosotan mengarah kepada dewa Kanaan yg dinamakan Baal (Hak. 8:33, 1 Raja 10:18, Yer. 2:8). Sementara dalam Keluaran 32:1-5, kita menyaksikan Anak Lembu Emas yg disembah umat Israel saat Musa naik kegunung Sinai dalam bahasa aslinya juga dinamakan Elohim yg membawa keluar umat Israel dari Mesir dan dipanggil Yahweh! 
Padahal, Tuhan dan Musa menyalahkan mereka dan berfirman agar mereka tidak berdosa dan segera bertobat, kembali kepada "TUHAN (Yahweh), Allah (Elohe) Israel yg benar .
Kel.32 : 26-27
Faktanya Nama Allah yg benar didalam Yahweh, bisa disalah artikan sebagai nama dewa, baal itu memang tidak dapat dihindari. Namun pengalaman penyebutan nama yg seharusnya hanya untuk Yahweh tetapi dibelokkan untuk para dewa Arab tidak dapat disimpulkan bahwa orang Kristen sedang menyembah baal, dewa orang Arab.
Elohim bisa menunjuk pada Yahweh, sekaligus juga dapat menunjuk pada nama dewa, Namun kemerosotan atau penghinaan terhadap TUHAN tidak mungkin menurunkan derajat Ke-Allah gara-gara pernah disebut sebagai nama dewa. Allah adalah Allah yg bersifat kekal tidak terpengaruh sama sekali dengan pengakuan manusia. KemuliaanNya tidak merosot walaupun kita tidak menyembahNya atau sebaliknya, KemuliaanNya akan menjadi bertambah karena kita bersedia menyembahNya. oooooooh tidak, Anda ngomong Yahweh, saya ngomong TUHAN...tidak ada pedulinya DIA ADALAH ALLAH langit dan bumi. dan Allah sudah memperkenalkan diri dalam TUHAN YESUS KRISTUS.


Amin,  GBU All

Apakah "YAHWEH" nama TUHAN yang Paling Sahih?


* Devarim 6:4 (Ulangan 6:4)
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit interlinear, SYEMA' {dengarlah} YISRA'EL {Israel} YEHOVAH {baca, ADONAY, TUHAN} 'ELOHEINÛ {Allah [dari] kita} YEHOVAH {baca, ADONAY, TUHAN} EKHAD {esa}"


Ulangan 6:4 dalam naskah bahasa Asli Ibrani yang bersumber dari Naskah Masora tidak menulis YAHWEH. Kita tidak tahu vokal "a" dan "e" itu (YHWH menjadi Y"a"HW"e"H) berasal dari 'nikud' (vowel) yang mana satu, lagi pula tidak ada konsonan ganda dalam bahasa Ibrani. Antara he (H) dan vav (W) harus ada tanda vokal, dengan kombinasi:

YAHAVEH - YAHEVEH - YAHIVEH - YAHOVEH – YAHUVEH


The Living Torah oleh Rabi Aryeh Kaplan menyalin "bunyi" Ulangan 6:4 sbb :

"shma yisra'el adonay eloheynu adonay echad"
(tidak menulis kata "YAHWEH").


Tidak jelas vokal apa yang ada di antara tetragrammaton יהוה – YHVH itu. Bahasa Ibrani tidak mengenal konsonan ganda seperti HW yang ada di tengah, maka penulisan kata itu – jika benar – adalah YAHAVEH, YAHEVEH, YAHIVEH, YAHOVEHatau YAHUVEH.

Ada kalangan yang mengucapkan YHVH dengan YAHWEH dan "memaksa" pengucapan itulah yang paling benar dan cenderung menyalahkan yang tidak menggunakan kata "YAHWEH", padahal pengucapan YAHWEH tidak berasal dari bahasa Ibrani melainkan penyalinan huruf (transliterasi) YHVH ke dalam bahasa Yunani.

Aksara Yunani vs Aksara Ibrani :

Penyalinan huruf YHVH ke dalam aksara Latin seperti tulisan bahasa Inggris atau Indonesia tidak mengalami kesulitan karena aksara Latin memiliki huruf Y yang mirip dengan bunyi y-YÔD Ibrani, H dengan HÊ'V atau Wdengan w-VÂV (WÂW). Sebaliknya, aksara Yunani sama sekali tidak memiliki aksara yang dapat disamakan dengan aksara Ibrani.


Empat huruf יהוה – YHVHYOD – HE' – VAV – HE' :

Image -- YOD, transliterasi "Y"

Image -- HE', transliterasi "H"

Image -- VAV, transliterasi "W" atau "V"

Image -- adalah HE' lainnya.


Kita lihat, bagaimana orang Yunani menyalin aksara -YOD Ibrani? Mereka menyalinnya menjadi huruf 'iota'.

YEHOSYUA', iesous
YEHUDAH, iouda 
YA'IR, iairos
YO'SYIYAH, iosias
YEHOSYAFAT, iosaphat
YO'EL, ioel
YOKHANAN, ioannes


Aksara HE' yang kedua ditransliterasi dengan beraneka ragam, terkadang dengan aksara 'alpha', 'omega', 'omikron', 'eta', namun tidak pernah disalin dengan vokal 'epsilon', dan 'upsilon'. Bahkan aksara -HE' ini cenderung dihilangkan begitu saja “

'AHARON, aaron
HEVEL, abel
HAGAR, agar
HOSYEA', osee
MAHALAL'EL, maleleel



Aksara ketiga yaitu VAV (WAW), di samping dibunyikan w dalam warna, juga dibunyikan v dalam visa, mirip dengan aksara BEYT tanpa dagesy (titik di tengah) yang dibunyikan v, sehingga biasanya disalin menjadi 'beta'.

DAVID, dabid (adakalanya ditulis 'dauid')


Aksara terakhir yaitu HE' jarang diucapkan kecuali untuk menyatakan kepemilikan yang feminin. Nama-nama berakhiran HE' dalam bahasa Yunani sering ditulis dengan -as, terkadang tidak ditulis.

'AVIYAH, abia
'ELIYAH, helias
MOSYEH, moses




DAFTAR ANEKA RAGAM TRANSLITERASI YHVH


Yunani Transliterasi : iaôouêei , Asal : PAPIRUS MESIR, Tarikh: Tidak diketahui
Yunani Transliterasi : iao , Asal : QUMRAN, Tarikh: ABAD I
Yunani Transliterasi : iaoue , Asal : KLEMEN, Tarikh: 150 - 212
Yunani Transliterasi : iaê , Asal : ORIGENES, Tarikh: 250
Yunani Transliterasi : iaô , Asal : EPIFANIUS, Tarikh: 380
Yunani Transliterasi : iabe , Asal : THEODORET



Penulisan ("QETIV") יְהוָה – YEHOVAH :


Selama hampir 1400 tahun, kata יהוה – YHVH digunakan dalam bahasa Yunani "κυριος - KURIOS", Latin Dominus, Inggris Lord, dan sebagainya, tanpa ada perubahan : 


* Devarim 6:4 (Ulangan 6:4)
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit, SYEMA' YISRA'EL YEHOVAH (baca, ADONAY) 'ELOHEINÛ YEHOVAH (baca, ADONAY) EKHAD 
Deuteronomy 6:4 Greek OT: Septuagint (LXX), … ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστιν
Translit, …. AKOUE ISRAÊL KURIOS HO THEOS HÊMÔN KURIOS HEIS ESTIN 

LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:



Penulisan ("QETIV") -- bukan pengucapan ("QERE'") – untuk 4 huruf suci יהוה – YHVH menjadi " יְהוָה – YEHOVAH" berasal dari penyisipan vokal 'ADONÂY, Tuhan, di antara keempat tetragrammaton itu sehingga menjadi YAHOVAH atau YAHOWAH, namun karena para rabi Yahudi menganggap bahwa tetragrammaton ini berasal dari kata " היה - HAYAH" (Keluaran 3:14) yang ditulis dalam bentuk Qal Imperfect dan bentuk ini tidak membolehkan adanya vokal a pada suku kata pertama, maka YAHOVAH ditulis menjadi YEHOVAH, vokal pertama adalah SYEVA' : יְהוָה 


Bentuk JEHOVAH muncul di tahun 1516 berdasarkan karya Peter Galatin, diteruskan oleh Le Mercier, J. Drusius dan L. Capellus. Hal ini didasarkan pada pembacaan tetragrammaton yang telah dibubuhi vokal. 

Dari hal tersebut, Alkitab terjemahan King James Version (KJV, 1611 A.D.) turut memperkenalkan dimana ada beberapa kata יהוה – YHVH yang "ditransliterasi" dengan aksara latin "JEHOVAH" (lihat artkel dihttp://www.sarapanpagi.org/yhvh-yehovah ... .html#p6933 )



Mana yang paling Sahih : Pengucapan "YEHOVAH" ataukah "YAHWEH" ?


Dua-duanya bukan!

Tidak ada yang tahu persis bagaimana mengucapkan empat huruf sakral יהוה – YHVH dalam Perjanjian Lama. Seperti sudah dijelaskan diatas, ucapan YEHOVAH berasal dari kata YHVH dibubuhi vokal 'ADONAY oleh para ahli Masora yang juga tidak mengetahui bagaimana pengucapan yang benar. 

Kata יהוה – YHVHyôd - hê' - vâv (atau wâw) - hê'hanya diucapkan satu kali dalam setahun oleh Imam Besar, pada Hari Raya Pendamaian ("YÔM KIPÛR"), di dalam Ruang Maha Kudus, dan di hadapan tutup pendamaian yang terletak di atas tabut perjanjian.

Sejak pembuangan ke Babel sekitar tahun 586 sebelum Masehi yang berlangsung selama 70 tahun, tabut perjanjian itu tidak ada sehingga kata יהוה – YHVH tidak diucapkan lagi sejak saat itu hingga sekarang. Oleh karena itu -- barangkali karena Imam Besar Yahudi tidak mengajarkan cara mengucapkan kepada keturunannya -- tidak ada kalangan Yahudi yang mengetahui cara mengucapkan empat huruf יהוה – YHVH itu dengan tepat.


Banyak yang hanya menebak atau menduga bahwa empat huruf ini dibunyikan YAHAVAH, YEHUWA, YAHEVEH, YAHUWEH, YAHAVEH, dan seterusnya, jadi semuanya hanya menduga sehingga akhirnya baik YEHOVAHmaupun YAHWEH hanyalah merupakan nama "dugaan". 


DAFTAR ANEKA RAGAM PENULISAN YAHWEH :

YAHUEH -- YAHWAH -- YAHOHEWAH
YAHUAH -- YEHWAH -- YAHUWAH
YAHEVAHE -- YEHWEH -- YAHVEH
YOHWAH -- YAHWEH -- YAHOHEVAH
YOHWEH -- YAHWE -- YEHOVAH
YAOHU -- YAHUWEH – YAHEVEH



Kata YAHWEH sebagai pengucapan dari aksara Ibrani יהוה itu sebenanya salah-kaprah. Huruf vocal apakah yang ada di antara empat konsonan (huruf mati) kata sakral Y-H-V-H sehingga harus dibaca YAHWEH ?

Ada yang memberi rekaan vowels diantara 4 huruf suci יהוה – YHVH supaya dapat dibaca "YAHWEH" demikian :

יַהְוֶה 

Namun penyisipan vocal semacam itupun masih bersifat "rekaan" (tidak dapat diklaim sebagai yang paling sahih), disamping itu penyisipan vocal semacam ini tidak dikenal dalam naskah-naskah Alkitab PL (TANAKH) di kalangan kaum Yahudi sendiri. Misalnya, lihat kutipan ayat diatas Devarim 6:4 (Ulangan 6:4), tidak terdapat penyisipan vocalיַהְוֶה pada ayat tsb.


Empat kombinasi konsonan YHVH itu jika dibubuhi vokal bakal menjadi aneka ragam kombinasi:

YAHAVAH - YAHAVEH - YAHAVIH - YAHAVOH - YAHAVUH
YAHEVAH - YAHEVEH - YAHEVIH - YAHEVOH - YAHEVUH
YAHIVAH - YAHIVEH - YAHIVIH - YAHIVIH - YAHIVUH
YAHOVAH - YAHOVEH - YAHOVIH - YAHOVOH - YAHOVUH
YAHUVAH - YAHUVEH - YAHUVIH - YAHUVOH – YAHUVUH

(bahasa Ibrani tidak mengucapkan konsonan ganda)



"YAHWEH" bukan kata Ibrani :


Seperti ditulis di atas, kata YAHVEH atau YAHWEH bukanlah kata Ibrani. Pengucapan YAHVEH dipopulerkan di tahun 1567 oleh Genebrardus dengan penulisan IAHVE, JAHVE (Chronographia, Paris, 1567).


Berdasarkan penelitian, Genebrardus meminjam istilah Klemens dari Alexandria, kalangan Platois Gnostik, ejaan Yunani dari nama dewa Zeus yaitu IAOVE, yang juga dikenal sebagai JOVE, dewa Yupiter bangsa Romawi. Guna mendukung penemuan ini, Genebrardus mengutip Alkitab Samaria yaitu kata IABE, mengubahnya menjadi YABE, dan terakhir mengubah B menjadi V sehingga tertulis YAVE. Tinggal menyesuaikan dengan empat huruf sakral yakni menambah dua huruf H di tengah dan di akhir kata, jadilah YAHVEH 


Reff. http://jesus-messiah.com/html/yaho-meaning.html , saya kutip sebagian :

Quote:
.... Yahweh is not the name of the true Jewish God. This name was invented modernly byBenedictine Gilbertus Genebrardus between 1550-1567. Genebrardus became the champion of the Samaritan Bible's name for God. He extracted YaBe, changed the "B" to a "V" and produced YaVe, which as we can see is the same thing of the gnostics and neo-platoist Clement--Iao-ve, Epiphanius--Iave, Theodoret--Iabe! By adding the "h" he formed YaHveH and at last YaHweH as it is now spelled. It is interesting to note that not in Clement, Origen, Epiphanius, or Theodoret, was there an attempt to reconcile these names of pagan gods with a tetragrammation name of YHVH. Genebrardus did not try his hand at alphabet soup concerning the name of God until he translated the works of Origen and there he found the name of God issue and modernized the spelling. What has plagued this name Yahweh is the "Yah" portion that cannot be separated from paganism.....








Kembali ke pertanyaan : Apakah YAHWEH nama TUHAN yang Paling Sahih? 




Uraian diatas sudah membahas bahwa "YAHWEH" sebenarnya bukan kata Ibrani. 


Ada satu Versi Alkitab terjemahan yang menghapus semua kata "Allah" dalam versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan "menggantinya" dengan kata "Tuhan" dan "YAHWEH" , namanya KITAB SUCI UMAT PERJANJIAN TUHAN (KSUPT).


Yang menjadi ganjalan, mengapa ada kata "Tuhan" dalam "Alkitab Jiplakan" KSUPT yang notabene mengharamkan kata "Allah" dengan alasan bahwa "Allah" itu nama berhala yang disembah umat Muslim. Padahal ada pendapat yang juga patut dikaji bahwa kata "Tuhan" itu sebenarnya berasal dari kosakata bahasa Sansekerta "Tuh Hyang" yang artinya "Kepala Para Dewa". Dengan kata lain Tuh yang adalah Pemimpin para dewa, yang akhirnya dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Kata "Tuhan" tidak dikenal di dalam literatur Yahudi, kristiani maupun Islam. Kata tersebut adanya hanya dalam literatur Hindu atau Budha saja. Begitu juga kata "sembayang", ini berasal dari kata "sembah Hyang"atau menyembah sang Dewa. 




Kami tidak mempermasalahkan suatu kalangan merasa lebih "afdol" menyebut nama TUHAN dengan "YAHWEH", sepanjang mereka tidak "menyalahkan" kelompok lain yang tidak menggunakan nama "YAHWEH". Jikalah kelompok pengguna nama "YAHWEH" mengklaim nama-nama Tuhan yang lainnya termasuk kata serapan Arab "Allah" adalah nama "berhala", maka kami juga akan mengatakan bahwa "YAHWEH"-pun adalah nama berhala.


Silahkan siapa saja mau menggunakan nama "YAHWEH" dan silahkan yang lainnya menggunakan nama "God/ Allah/ 'Elah/ 'Eloah/ 'Elohim" silahkan juga kalau lebih senang memanggil-Nya dengan "天 – tiān" atau "上帝 - Shang Di", atau "Gusti", atau bahkan menyebut-Nya dengan bahasa gaul "BOSS", dan lain-lain, sebagai panggilan kepada-Nya dengan sikap hormat dan sikap menyembah, itu namanya Freedom of Faith!